ada yang aneh di jalan tol jakarta-merak, pada tanggal 14 jul 2011 saya pulang dr bandung menggunakan bus arah cilegon. memasuki tol tanggerang-merak saya sangat kecewa dengan kualitas jalan tol tersebut dikarenakan kondisi jalan tersebut tak kunjung usai. siapa yang salah? dan siapa yang harus disalahkan?
saya sempat menggobrol dengan bapak bapak kira2 usia 52 thn yang bekerja sebagai dosen upi di bandung. di smoking area sambil berkenalan dan menawarkan sebatang rokok saya mengobrol tentang kondisi jalan yg belum selesai. dia membahas jika saja proyek ini dibangun dengan aspal kualitas satu dan tidak ada kerusakan maka uang tender tidak akan bisa diselewengkan. contoh : jika proyek jalan setah sekali rusak maka proyek akan terus berjalan dan uang sampingan juga akan ada tiap tahun nya. saya sempat tidak percaya dengan obrolan itu. tetapi mungkin ada betul nya juga bapak tersebut. saya menjawab kepada beliau, bukankah jalan tol menggunakan sistem tender? yang dilaksanakan oleh pihak swasta? beliau menjawab memang di lakukan oleh pihak swasta tetapi tetap dipegang atau diawasi oleh oknum pemerintah yang mengingkan bagi hasil tersebut pihak pekerja mau tidak mau harus berbagi . menurut saya benar atau tidak nya tergantung dari kualitas aspal tol itu sendiri jika bertahan lama berarti pemerintah dan pemegang tender memang bersih dari dugaan bapak tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar