Rabu, 29 Juni 2011

Orangtua Tebar Uang

CILEGON - Sejumlah orangtua siswa di Kota Cilegon rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar pada proses Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun pe­lajaran 2011-2012, agar anaknya di­terima di sekolah yang dituju. Para orangtua bahkan rela menyumbangkan berbagai keperluan sekolah sebagai pe­nunjang sarana dan prasarana.
Rohimah, salah satu orangtua calon sis­wa di SDN 2 Cilegon mengaku siap menyumbangkan satu set air con­­ditioner (AC) untuk pihak sekolah. “Kalau anak saya diterima, saya akan me­­nyumbang AC untuk sekolah. Tak ada paksaan dari pihak sekolah, ini me­mang inisiatif saya dan atas izin suami,” kata Rohimah, warga Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Senin (27/6).
Hal sama terjadi di SDN 4 Cilegon. Nur­komalasari, warga Jombang Kali, be­rani menyiapkan sejumlah uang sebagai dana sumbangan untuk pihak sekolah. “Uang tak menjadi masalah asalkan anak saya mendapat pendidikan yang bagus di sekolah ini,” kata Nurkomalasari.
Upaya ini hanya salah satu cara pa­ra orangtua untuk bisa meloloskan anaknya pada PSB. Dugaan lainnya, yakni adanya proses titip-menitip calon siswa kepada pihak sekolah. Hal ini terjadi di beberapa sekolah favorit.
Di SMPN 1 Cilegon, sejumlah orang­tua calon siswa mencurigai adanya upaya titip-menitip siswa. Ini dicurigai dari adanya map formulir pendaftaran de­ngan warna yang berbeda.
“Dalam persyaratannya, formulir pendaftaran harus disimpan ke dalam map warna biru. Tapi saya lihat ada map warna kuning dan itu dipisahkan. Ja­ngan-jangan ada siswa titipan pe­jabat di sekolah ini,” kata Ramdani, war­­ga perumahan Kavling, Cilegon.
Ramdani pun mengeluhkan lamanya antrean pemeriksaan berkas pada proses PSB tersebut. “Jangan-jangan yang titipan itu yang didahulukan, sementara kita disuruh antre lama,” katanya.
Sementara itu, Pejabat Harian (Plh) Kepala SMPN 1 Cilegon Romli Rohani membantah adanya praktik siswa titipan di sekolah tersebut. Sementara terkait map ber­warna kuning, itu adalah pe­nerimaan siswa jalur prestasi.
“Sekolah menerima siswa dari jalur umum dan jalur prestasi. Untuk jalur prestasi, sekolah akan mempertimbangkan nilai prestasi jika memang nilai kurikulumnya kurang baik. Itu memang ada, dalam rangka meningkatkan prestasi sekolah,” kata Romli.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Cilegon Muhtar Gozali dimintai konfirmasinya mengatakan, tawaran sum­bangan dari orangtua calon sis­wa tak melanggar aturan. Yang dilarang adalah jika sekolah melakukan praktik pungutan di luar ketentuan alias pungutan liar.
“Kami sudah sosialisasikan kepada seluruh sekolah agar tidak melakukan pungutan liar. Bahkan para pengawas sekolah pun telah melakukan tugasnya agar jalannya PSB sesuai aturan. Tapi kalau ada orangtua yang mau memberikan sumbangan secara suka rela, ya kenapa tidak,” kata Muhtar. (quy/ndu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar